Search Result

Wednesday 31 December 2008

Monyet dan Spiderman (part 2 - reposting)

Kenapa tidak memilih terbang?
Sayapku patah, terpilin ketika menemuimu. Tidakkkah kamu tahu aku bukan dewa, malaikat atau punya ilmu kucing yang bisa sembuh dengan sendirinya? Biar kupotong saja sayap ini, simpan saja, kuharap bisa menjadi kenang-kenangan buatmu. Kalau kamu mau, atau kamu harus mau.

Aku mau, atau tidak tahu, ya. Aku tidak tahu harus bagaimana, yang jelas aku lagi bingung. Aku banyak salah, lagi pula. Aku tahu.

Spiderman itu celengan yang ada lobang buat memasukkan duit koin melalui belakang kepalanya. Dia duduk, ujung tumit kaki kanannya diletakkan pada lutut kaki kiri lainnya. Selalu diletakkan di atas meja, samping kiri, di meja tempat dia menulis semuanya, segala sesuatu. Sepulang kerja, naik taksi, sehabis audiensi,wawancara, lamar sana, lamar sini, lalu beberapa koin dimnasukkan ke dalam celengan tersebut. Penuh pernah, tapi bisa dibuka melalui kubang pantatnya untuk membeli rokok, kalau cukup ya sebungkus, kalau tidak, maka akan membeli ketengan.
Dia tahu persis hanya perubahan yang abadi. Klasik memang. Ketika waktunya dia tidak berubah lagi maka dia akan bergadang, memasang plester di kedua kelopak matanya supaya tidak berkedip, apalagi tertidur dan merendam kakinya di air dingin ditambah bongkahan batu es. Ketika dia ingin berubah atau siapa tahu besok akan berubah lebih baik maka dia akan ambil selimut tidur secepatnya! Menyalakan obatnyamuk bakar, kipas angin favoritnya yang berwarna kuning, tapi hanya tombol satu, suara berisik yang konstan justru membuatnya tidak bisa tertidur. Jangan lupa menghidupkan radio FM yang mengudara sampai pagi, 24 jam sehari!

Bagaimana hasil wawancaranya?
Tidak tahulah,aku sudah terbang dan berenang kesini. Mereka justru mencercaku, katanya sayapku patah dan tubuhku basah kuyup. Mereka bilang aku kelelahan, dan sebaiknya istirahat saja.

Memang kamu benar-benar mau terbang. Bisda beli sayap atau pesan yang baru di pabrik-pabrik yang banyak bertebaran di pelosok kota. Kamu mau?

Mau, mau, mau, tapi aku lebih suka butan tanganku sendiri. Kamu punya guidelinenya apa tidak?

Semuanya ada di perpustakaan sini. Perpustakaan para dewa yang tercecer dari dahulu kala.
Tapi kamu harus membayarnya.

No comments: