Search Result

Wednesday 31 December 2008

Monyet dan Spiderman (part 3 - akhir)

Aku pecinta sejati yang menjadi pecundang sekaligus penindas. Tapi begitulah. Pokoknya aku ingin terbang lagi. Kamu mau bantu aku apa tidak? Kamu banyak bertanya seperti seorang yang baru bertamu ke rumah seseorang.

Hmmmm…

Cinta. Bullshit!
Apa itu bullshit?
Tai kerbau, dodol!

Atau kamu sedang jatuh cinta?

Lho, bicaramu ngawur, bicara tentang cinta!

Monyet dan Spiderman (part 2 - reposting)

Kenapa tidak memilih terbang?
Sayapku patah, terpilin ketika menemuimu. Tidakkkah kamu tahu aku bukan dewa, malaikat atau punya ilmu kucing yang bisa sembuh dengan sendirinya? Biar kupotong saja sayap ini, simpan saja, kuharap bisa menjadi kenang-kenangan buatmu. Kalau kamu mau, atau kamu harus mau.

Aku mau, atau tidak tahu, ya. Aku tidak tahu harus bagaimana, yang jelas aku lagi bingung. Aku banyak salah, lagi pula. Aku tahu.

Spiderman itu celengan yang ada lobang buat memasukkan duit koin melalui belakang kepalanya. Dia duduk, ujung tumit kaki kanannya diletakkan pada lutut kaki kiri lainnya. Selalu diletakkan di atas meja, samping kiri, di meja tempat dia menulis semuanya, segala sesuatu. Sepulang kerja, naik taksi, sehabis audiensi,wawancara, lamar sana, lamar sini, lalu beberapa koin dimnasukkan ke dalam celengan tersebut. Penuh pernah, tapi bisa dibuka melalui kubang pantatnya untuk membeli rokok, kalau cukup ya sebungkus, kalau tidak, maka akan membeli ketengan.
Dia tahu persis hanya perubahan yang abadi. Klasik memang. Ketika waktunya dia tidak berubah lagi maka dia akan bergadang, memasang plester di kedua kelopak matanya supaya tidak berkedip, apalagi tertidur dan merendam kakinya di air dingin ditambah bongkahan batu es. Ketika dia ingin berubah atau siapa tahu besok akan berubah lebih baik maka dia akan ambil selimut tidur secepatnya! Menyalakan obatnyamuk bakar, kipas angin favoritnya yang berwarna kuning, tapi hanya tombol satu, suara berisik yang konstan justru membuatnya tidak bisa tertidur. Jangan lupa menghidupkan radio FM yang mengudara sampai pagi, 24 jam sehari!

Bagaimana hasil wawancaranya?
Tidak tahulah,aku sudah terbang dan berenang kesini. Mereka justru mencercaku, katanya sayapku patah dan tubuhku basah kuyup. Mereka bilang aku kelelahan, dan sebaiknya istirahat saja.

Memang kamu benar-benar mau terbang. Bisda beli sayap atau pesan yang baru di pabrik-pabrik yang banyak bertebaran di pelosok kota. Kamu mau?

Mau, mau, mau, tapi aku lebih suka butan tanganku sendiri. Kamu punya guidelinenya apa tidak?

Semuanya ada di perpustakaan sini. Perpustakaan para dewa yang tercecer dari dahulu kala.
Tapi kamu harus membayarnya.

Monyet dan Spiderman (part 1 - reposting)

Dia mengingatnya seperti putri duyung yang rela menukar ekor yang sangat berguna untuk bisa berenang dan bertahan di laut, ditukar dengan sepasang kaki yang menurut manusia lebih berguna and lebih indah.

“Buka mulutmu, keluarkan lidahmu supaya Aku bisa memotongnya.”

“Boneka ini adalah pemberian yang tolol, ya? Pemberian yang tolol.

:Koq, kamu suka bilang begitu. Aku suka bonea ini.”

Ah pemberian yang tolol. Memang kamu suka boneka monyet?

Aku suka. Tadi kan aku sudah katakan.

Dia melihat dirinya di cermin, seperti retak yang tidak terhindarkan, buram yang tidak terjelaskan, sekalipun menggunakan pembersih kaca. Terpaku pda bayangan yang ternyata tidak sama persis, walau melalui cermin. Guratanlemak dan debu memburaminya dengan sengaja, pada siang, pada malam.

“Nanti kamu pulang ke kotamu bagaimana?”

“Aku terbang saja, sekali-sekali berenang. Kamu tidak mau ikut denganku? Kadang nanti Aku akan kelelahan. Tapi Aku akan datang lagiberenang lagi, terbang lagi, mungkin suatu saat kita akan bersama. Maukah kamu berdiri di tepi perahu layar selama Aku berenang?

Bagaiamanapun segala sesuatunya pasti tidak akan sesuai dengan rencana awal kita. Sungai ini dangkal tapi dipenuhi batu-batu lancip yang bisa menusuk kakimu hingga kamu terluka dan tidak bisa berjalan lagi.

Wednesday 24 December 2008

Kapuas, Walaupun Jauh Kemane,



Walaupun jauh kite kemane,
Kalau sudah minum airnye,
Takkan mudah tuk ngelupakannye,
balek lagi,
balek kampung,
O, Kapuas!

Tuesday 23 December 2008

Nah

Nah, baru saja tadi
melewati jalan yang biasa dilewati
ketika meredup lewat
diri
lewat
batu
kerikil
klasik

Friday 19 December 2008

Oh

Kamu tidak pernah tertangkap,
pikiran dalam kepalamu membatu atau mencair,
Oh,
Walaupun bisa
Harusnya lebih banyak menderita
untuk tahu
Walaupun bisa
Harusnya lebih banyak bersenang-senang
...

Wednesday 3 December 2008

Uh

Uh!
Baru saja terbangun,
lalu jatuh?
lalu jatuh!
Uh,
Uh!
Darimanakah datangnya kecemasan?
Uh!

Friday 21 November 2008

Oh Yeah

Oh Yeah! I like the sound of my head! I Like the sound of Oh Yeah! Come around.
Just the other day, being lazy, remember of putting of my head on the virtual world, the largest world ever, the real one. It's been a year, and I made my mind. This is it looks like. Oh Yeah!